Desain dan Permodelan Grafis
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Desain
dan Permodelan Grafis. Mungkin banyak orang bertanya tanya, apa sih Desain dan Permodelan
Grafis itu?
Pengertian dari Desain pemodelan grafis adalah suatu proses penciptaan suatu obyek dengan
menggunakan software dan melalui beberapa tahapan yakni membuat, menyimpan dan
memanipulasi model dan citra.
Desain grafis juga bisa di sebut suatu bentuk komunikasi
yang memanfaatkan elemen visual seperti bentuk, foto, tulisan dan elemen
lainnya.
Desain pemodelan grafik itu sendiri terdiri dari
3 suku kata yakni, Desain, Pemodelan dan Grafik dan jika di uraikan masing -
masing dari setiap arti suku kata tersebut memiliki perngertian sebagai berikut
:
Desain
Yang pertama adalah membahas tentang desain. Desain adalah
seni terapan, arsitektur dan pecapaian kreatif lainnya. Desain juga diartikan
sebagai kerangka bentuk atau rancangan.
Pemodelan
Pemoodelan adalah pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat
atau dirancang . Pemodelan adalah tahap dimana akan dibentuknya suatu obyek,
Proses pemodelan ini memerlukan beberapa langkah saat pembuatannya.
Grafis
Grafis adalah pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk
huruf, simbol dan gambar dengan melakukan proses percetakan
Desain Grafis
Desain grafik itu sendiri adalah seni dalam berkomunikasi
menggunakan tulisan, ruang dan gambar. Bidang ini merupakan bagian dari
komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata
letak dan desain interaksi.
Prinsip dan Unsur Desain Grafis
Setelah membahas mengenai pengertian desain dan pemodelan
grafis. maka selanjutnya saya akan membahas tentang prinsip dan unsur nya.
Tujuan utama dari prinsip desain grafis adalah supaya desain
menjadi komunikatif. Disini saya akan menampilkan 5 prinsip dari desain grafis.
1.Kesederhanaan
Di dalam prinsip terdapat
kesederhanaan tujuannya agar pembaca dapat dipermudah dalam memahami isi pesan
yang disampaikan. Sebagai contoh dalam penulisan artikel/berita, sebaiknya
seorang jurnalis memakai font yang friendly seperti Times new roman dll agar
pembaca dapat dengan nyaman menikmati artikel tersebut. Karna kesederhanaan
sekecilpun dapat membuat kenyamanan.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan
yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual.
Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan
keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh,
yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi
dalam penggunaan berbagai elemen desain.
keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual
yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau
keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi,
garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca,
sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam
konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca
oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga
terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui
perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang,
bentuk atau motif.
5. Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya
seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa
dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis
mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya
jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di
dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Itulah kelima prinsip yang ada dalam desain grafis,
selanjutnya adalah unsur dari desain grafis. Tujuan dari unsur desain grafis
ini agar desain yang dihasilkan menarik. Dan tidak semua unsur desain di
masukan kedalam sebuah karya, karna sebagian desain menuntut salah satu unsur
harus di prioritaskan supaya lebih menonjol. Terdapat 6 unsur yang ada pada desain
grafis. Yaitu :
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara
satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar
garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk
membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam dunia komunikasi visual
seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan
lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran
(circle), dan segitiga (triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda
yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya,
tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain
sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk
lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian
ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang
(background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan
besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan
tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena
dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau
membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas
Perkembangan Desain Grafis dari Berbagai Media
Dahulu, media desain grafis hanya sebatas media cetak dwimatra
(dua dimensi), namun karna perkembangan teknologi semakin hari semakin maju
maka desain grafis pun kian hari semakin berkembang.
Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada
awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama
yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat
dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin
yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf
: A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian
huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang
berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah
perkembangan desain grafis, yaitu
Johannes Gutenberg (1398-1468)
menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada
tahun 1447 dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland,
Jerman untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner
yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
1851, The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga
Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya
dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar
dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan
Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau
Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke
sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap
ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder
pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan
seni.
1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari
masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah “Form
follow Function” yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari
kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi
para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´,
sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap
tidak sesuai dengan ´estetika mesin´.
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-23) yang
dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan
suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik.
Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit
keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang
sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni
dan pergerakan disain yang dikembangkansebuah majalah dari nama yang sama
ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat,
menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar
dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.
1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada
tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan
object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen
melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok
asimetris. Gamabr dibawah adalah model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk
Komunis Internasional.
1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek
terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus
memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama,
dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan
memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah
jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah
gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta
bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan
abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada
kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang
lain dan di mana harus berganti kereta.
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip
revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan
itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi
dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan
untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss,
Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di
dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada
huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut
diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model
ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni,
disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan
sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi
perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya
Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan
kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.
1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi
pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis
untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai
suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Pengaruh Kebudayaan & Teknologi Dalam Membuat Desain
Pemodelan Grafik
Di dalam pembuatan desain grafis, terdapat unsur unsur yang
sangat berpengaruh untuk membantu desainer. Diantara banyak unsur, terdapat 2 unsur
yang sangat penting dan berpengaruh yaitu kebudayaan dan teknologi.
Keberadaan desain pemodelan grafis sangatlah dipengaruhi
oleh budaya dan teknologi yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah
ide, banyak sekali ide yang dihasilkan untuk desain grafis berasal dari budaya
yang ada di lingkungan sekitar. Tak sedikit pula budaya Indonesia digunakan
sebagai desain grafis, contohnya adalah kerajinan kain daerah seperti batik dan
tenun, keramik, gerabah, dan masih banyak lainnya.
Kerajinan tradisional
daerah merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang yang sangat indah
untuk dijadikan sumber pemikiran kreatif dalam melakukan pembuatan desain
grafis. Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka semakin mudah bagi
generasi muda saat ini untuk menciptakan karya desain grafis dengan waktu yang
relatif singkat dan banyak desain yang akan dihasilkan, sehingga akan lebih
efisien dalam waktu dan segalanya.
Pengaruh lain
dari budaya dan teknologi dalam desain pemodelan grafis adalah periklanan.
Pemilih iklan harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan
kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap budaya
terdiri dari subbudaya lainnya yang lebih kecil dan memberikan indentifikasi
dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat
dibedakan menjadi kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan
area geografis. Sehingga subbudaya membentuk segmen pasar yang penting dan
pemasar sering kali diharuskan merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Desain Grafis Komplet
jubilee enterprise
0 komentar:
Posting Komentar