0

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Share this Article on :

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Di dalam kegiatan sosial, masyarakat adalah subjek yang paling penting didalamnya. Masyarakat itu sendiri mempunyai arti sebuah komunitas yang interdependen atau biasa di sebut sekelompok orang yang saling bergantung satu sama lain. Pada dasarnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu kepada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat (society) mempunyai peran yaitu sebagai jaringan penghubung antara satu individu terhadap individu lainnya. Kata society berasal dari bahasa latin yaitu societas yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society adalah berhubungan erat dengan kata sosial. 
Masyarakat terbagi dalam 2 kelompok yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
1.  Masyarakat Perkotaan
Kota mempunyai pengertian yang bermacam-macam dari pendapat beberapa ahli seperti:
  • Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
  • Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
Masyarakat perkotaan atau yang sering disebut sebagai urban community adalah masyarakat yang memenuhi sebagaian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal, biasanya masyarakat lokal bermata pencarian industri.
Terdapat beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Didalam kehidupan beragama masyarakat perkotaan kurang dibandingkan dengan keagamaan di dalam masyarakat pedesaan.
2. Masyarakat perkotaan lebih memiliki sifat individual karena kehidupan di kota banyak perbedaan yang sulit disatukan seperti perbedaan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4. Pembagian kerja yang ada di dalam lingkungan masyarakat lebih tegas dan mempunyai batas batas yang berlaku.
5. Lapangan perkerjaan yang berada di kota lebih banyak yang memungkinkan masyarakat kota lebih mudah mendapatkan perkerjaan.
6. Masyarakat kota memiliki pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting untuk mengejar kebutuhan dan persaingan.
7. Banyak perubahan-perubahan sosial yang tampak nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Aspek – aspek masyarakat perkotaan
Aspek mempunyai pengertian yaitu adalah suatu pandangan jauh ke depan atau pandangan bagaimana jangkauan yang akan terjadi pada masa depan. Dalam masyarakat perkotaan terdapat 2 aspek yaitu :
a.       Aspek positif
Aspek positif masyarakat perkotaan antara lain :
-          Perubahan tata nilai dan sikap.
-          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
-          Tingkat kehidupan yang lebih baik.
b.      Aspek negatif
Aspek negatif masyarakat perkotaan antara lain :
-          Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
-          Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
-          Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
-          Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya
 

2.     Masyarakat Pedesaan
Desa menurut Bambang Utoyo adalah Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat pedesaan adalah warga yang sebagian besar perkerjaannya bermata pencarian di bidang pertanian atau yang berhubungan dengan alam.
Masyarakat desa mempunyai beberapa karakteristik yang berkaitan dengan etika dan budaya yang bersifat umum, yaitu:
  1. Masyarakat desa terlihat sederhana (terlihat dari cara mereka berpakaian atau bertutur kata)
  2. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya (berkaitan dengan peraturan atau adat yang dianut setiap daerah)
  3. Mempunyai sifat kekeluargaan karena sistem kehidupan mereka umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  4. Lugas atau berbicara apa adanya
  5. Lebih saling menghargai orang lain
  6. Demokratis dan religius
  7. Lebih bertanggung jawab dalam menepati janji

Dalam hal beradaptasi, masyarakat pedesaan melakukan adaptasi dengan sederhana kepada sesamanya. Yang terpenting adalah menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong yang dilakukan bersama-sama serta sopan santun yang mereka lakukan.

      Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian, Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya



Urbanisasi
Urbanisasi mempunyai arti yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan. Biasanya tujuan perpindahan penduduk adalah untuk mencari pekerjaan dan menetap karena peluang kerja atau lapangan kerja di perkotaan lebih beragam dan luas dibandingkan dengan pedesaan.
Lapangan perkerjaan di pedesaan juga fasilitas-fasilitas penunjang kurang memadai dan tidak meratanya pembangunan yang berada di berbagai daerah yang tersebar juga menjadi faktor utama masyarakat melakukan urbanisasi.
Faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya kegiatan Urbanisasi adalah ajakan dari kerabat, informasi yang diketahui dari media masa, terdesaknya kebutuhan ekonomi, ingin mendapatkan uang yang banyak dan masih banyak lagi.
Adapun dampak yang terjadi akibat Urbaniasi, yaitu :
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa (daerah asal)
a.       Mengurangi jumlah penduduk di Desa
  1. Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa karena hasil upah di kota lebih tinggi.
  2. Mendorong pembangunan desa
  3. Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa :
Selain membawa dampak positif bagi daerah asal, urbanisasi juga membawa dampak negatif seperti :
a.       Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota.
b.      Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan sering ditularkan di kehidupan pedesaan.
c.       Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Kota
Urbanisasi juga membawa dampak positif bagi kota yang masyarakat desa datangi, seperti :
a.       Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
  1. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota
Dampak negatif yang diberikan oleh kegiatan Urbanisasi masyarakat pedesaan, seperti :
a.       Meningkatnya jumlah pengangguran di perkotaan
  1. Munculnya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk serta bangunan liar di kota.
  2. Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  3. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.






Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar