IlmuPengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Ilmu
Pengetahuan Teknologi (IPTEK)
Yang dimaksud IPTEK adalah singkatan dari ilmu
pengetahuan dan yang dapat diartikan sebagai segala sumber informasi tentang
teknologi guna meningkatkan pengetahuan. Dapat juga dikatakan, IPTEK merupakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang
terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang
teknologi itu sendiri.
Teknologi
berasal dari bahasa Yunani tekne yang bermakna perkerjaan dan logos yang
artinya suatu ilmu yang mengenai peralatan, prosedur, dan metode yang dipakai.
Teknologi itu sendiri adalah
segala sarana seperti barang-barang yang tujuannya untuk kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi
oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
sederhana.
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering
dikaitkan dengan suatu nilai atau moral.
Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui kebijakan-kebijakan pembangunan dalam
lingkungan masyarakat yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Dalam penerapan IPTEK banyak masyarakat yang kurang memperhatikan nilai, moral, dan kemanusiaan. Mengapa? Karena hal ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Di Indonesia banyak pembangunan ekonomi yang tidak merata, hal tersebut menyebabkan masyarakat miskin yang belum menikmati IPTEK dan teknologi yang sudah berkembang di Indonesia. Kemiskinan adalah kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebuah perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
Adapun pengetahuan menurut para
ahli, yaitu:
Aristoteles
Aristoteles
Pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan
dapat merangsang budi
Decartes
Ilmu pengetahuan merupakan serba budi
Bacon dan David Home
Ilmu pengetahuan merupakan pengalaman indera dan batin
Immanuelkent
Pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman
Phyroo
Mengatakan
tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dunia elektronik semakin maju. Hal ini dimulai ketika :
1. Tahun 1840 ketika F.B. Morse
menemukan telegram listrik. Sejak saat itu dimulainya komunikasi jarak jauh
2. Tahun 1876 Alexander Graham Bell
menemukan telepon.
3. Tahun 1864 Clark Maxwell menemukan
toeri bahwa gelombang
elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa.
4. Tahun 1895, Guilerino Marconi
menggabungkan pemenuan Maxwell dan hasil percobaan Hertz untuk mengirimkan
pesan melalui ruang hampa yang disebut telegram tanpa kabel, yang akhirnya dikenal
dengan radio.
5. Tahun 1906 bertepatan tanggal 24
Desember malam sebagai pengganti pengiriman kode Morse, pemancar radio yang
pertama kali dibuat untuk menyiarkan lagu-lagu Natal. Selanjutnya gambar
bergerak dan teknologi pemancar radio digabung, sehingga tercipta televisi.
6. Tahun 1928, Vladimir K. Zworykin
ahli fisika kelahiran Rusia telah mendemonstrasikan televisi elektronik pertama
kali
7. Tahun 1960 ketika Echo I, berhasil
menerima gelombang radio dari bumi dan memancarkannya kembali ke bumi. Sejak saat
itu mulai diluncurkan satelit ke ruang angkasa. Dengan ini maka komunikasi
melalui satelit berkembang di dunia.
Adapun
dampak-dampak yang terjadi akibat IPTEK, yaitu :
Dampak
Positif IPTEK
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat.
4. Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki.
5. Kemajauan ekonomi mampu menghasilkan
produk kedokteran menjadi komoditi.
Dampak
Negatif IPTEK
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga
kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Sifat konsumtif sebagai akibat
kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang
secara moral mengalami kemerosotan, konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental "instant".
Kemiskinan
Kemiskinan biasanya diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan biasanya diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup :
- Gambaran kekurangan materi (kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan)
- Gambaran tentang kebutuhan sosial (keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan)
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai
Kemiskinan juga dapat terjadi karena kurangnya pengenalan
teknologi yang seharusnya sudah di perkenalkan sejak dini. Dengan mempelajari
ilmu teknologi akan memperkecil kemiskinan dari dampak perubahan teknologi yang
berkembang di Indonesia dengan tidak merata. Mengapa? Karena di jaman modern
ini semua perkerjaan membutuhkan ilmu pengetahuan tentang teknologi.
Dengan berkembangnya teknologi secara merata di
suatu wilayah atau daerah, itu membuat wilayah itu menjadi maju dan memiliki sumber
daya yang berkualitas.
Kaitan Ilmu Pengetahuan Teknologi dengan kemiskinan adalah dua hal yang tidak akan terpisahkan, ilmu pengetahuan teknologi termasuk modal yang harus dimiliki pada era ini. Jika kita tidak memiliki modal ini, bagaimana kita ingin lebih maju? Kita akan tertinggal dengan Negara-negara lain yang bahkan teknologinya sudah sangat canggih.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu bahan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang dibuat untuk memproduksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Kaitan Ilmu Pengetahuan Teknologi dengan kemiskinan adalah dua hal yang tidak akan terpisahkan, ilmu pengetahuan teknologi termasuk modal yang harus dimiliki pada era ini. Jika kita tidak memiliki modal ini, bagaimana kita ingin lebih maju? Kita akan tertinggal dengan Negara-negara lain yang bahkan teknologinya sudah sangat canggih.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu bahan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang dibuat untuk memproduksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Oleh karena itu, ketika sudah mampu
membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita
tidak dapat bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam
penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi,
terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama..
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu
yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat
manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti menciptakan, mencari
kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan, melindungi dari
bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Teknologi sangat penting, bukan hanya untuk kemajuan suatu Negara tetapi untuk
kemajuan diri sendiri. Negara Indonesia masih termasuk Negara berkembang, yang
bahkan angka kemiskinannya lumayan tinggi dibandingkan Negara-negara maju yang
ada diseluruh dunia. Maka dari itu, suatu Negara bisa menjadi Negara maju
karena rakyatnya yang ingin berusaha bangkit agar terhindar dari kemiskinan.
0 komentar:
Posting Komentar